
Pekan pertama belajar di sekolah selama ramadan tepatnya pada 10 hingga 12 Maret 2025, digelar pesantren ramadan sesi 1 yang diikuti oleh seluruh peserta didik kelas XI. Masjid sebagai pusat kegiatan selama ramadan cukup luas menampung seluruh peserta didik kelas XI sebanyak 8 kelas ini. Mereka semua mengikuti rangkaian kegaitan selama 3 hari dengan didampingi oleh pengajar PAI, mahasiswa Universitas Al Falah Assunniyah dan panitia dari ROHIS dan OSIS.
Pada hari pertama, kegiatan orientasi kegiatan dipimpin langsung oleh bapak Abdul Muis. Setelah melaksanakan salat duha bersama, doa dan dilanjutkan dengan membaca selawat busyro, peserta kegiatan kemudian mendapatkan pengarahan dan informasi berkaitan dengan kegiatan yang akan diikuti selama 3 hari.
Orientasi kegiatan ini penting disampaikan di awal, selain sebagai pengingat juga menanamkan kedisiplinan kepada seluruh peserta kegiatan sehingga selama 3 hari mereka mengikuti rangkaian pesantren ramadan, dapat berjalan lancar, maksimal dan tentunya ada luaran yang dihasilkan.
Pada hari pertama (10/3), peserta kegiatan menerima materi berkaitan dengan taharah (bersuci). Materi disampaikan oleh pengajar PAI kelas XI, Ibu Koyum, S.Pd.I. Seluruh peserta didik nampak antusias mengikuti sesi kali ini, selain berkaitan langsung dengan kehidupan mereka sehari-hari, materi ini juga relate dengan aktivitas yang banyak dilakukan terutama di bulan ramadan. Mengawali materi bersuci, Bu Koyum menyampaikan pentingnya menjaga kesucian karena bagian dari sah tidaknya ibadah. Materi yang berlansung selama 60 menit ini diakhir dengan kesimpulan bahwa menjaga kesucian diri dan tempat adalah bagian dari tugas dan kesadaran kita bersama. Sah tidaknya ibadah terutama salat, juga bergantung pada kesucian itu sendiri.

Pada hari ke 2, kegiatan masih sama dengan hari pertama yakni diawali dengan salat duha bersama, doa dan tadarus. Di hari kedua ini, kegiatan dipimpin oleh Abdul Fatah, salah satu mahasiswa Universitas Al Falah Assunniyah Kencong, yang tahun ini merupakan tahun ke dua berkolaborasi dengan SMAN 1 Yosowilangun dalam kegiatan ramadan.
Setelah salat duha selesai, kemudian dilanjutkan dengan tadarus yang dibagi ke dalam 19 kelompok. Setiap kelompok diberi 1 juz untuk dibaca bersama-sama dalam waktu 60 menit. Setelah 60 menit berlalu barulah kemudian masuk pada sesi materi. Di hari ke dua ini materi tentang salat disampaikan oleh Bu Tari, pengajar PAI kelas X dan XII. Bu Tari menyampaikan pentingnya menjaga salat dengan memberikan pertanyaan pemantik, peserta kegiatan saling bertanya, beberapa ada yang spontan menjawab. “Mengapa kita harus melaksanakan salat?”. Terangnya mengawali sesi materi.

Ragam jawaban pun muncul dari peserta kegiatan. Semua jawaban tersebut diapresiasi lalu kemudian diluruskan untuk mendapatkan pemahaman yang sama terkait mengapa seorang muslim harus melaksanakan salat. Selain itu Bu Tari juga menyampaikan bahwa di dalam salat, selain ada doa juga ada gerakan, yang kesemuanya bermanfaat dalam kehidupan.
“Anak-anak, di dalam salat selain ada bacaan juga ada gerakan. Keduanya memiliki maksud dan tujuan spesifik yang bermanfaat dalam kehidupan kita sebagai seorang muslim”. Jelas Bu Tari.
Selain penjelasan materi dan konsep, Bu Tari juga meminta 2 peserta kegiatan untuk menjadi model, mempraktikkan beberapa gerakan salat yang selama ini seringkali dilakukan oleh peserta kegiatan padahal ada keselahan didalamnya sehingga harus diperbaiki. “Gerakan salat yang benar akan berdampak pada tubuh kita, jika gerakannya benar maka efek dan dampak baik pada tubuh akan terasa”. Imbuh Bu Tari.

Pada hari ke tiga, peserta kegiatan menerima materi tentang puasa dari salah satu dosen Universitas Al Falah Assunniyah. Sama seperti dua hari sebelumnya, materi disampaikan selama 60 menit setelah duha dan tadarus selesai dilaksanakan. Bedanya kali ini adalah materi disampaikan oleh seorang dosen. Selain materi yang berbobot dan mengena bagi kehidupan mereka sehari-hari selama ramadan, di sela-sela materi juga diselingi dengan joke-joke keren, sehingga peserta kegiatan tidak merasa boring dan nampak menikmati mengikuti sesi materi.
Kegiatan pesantren ramadan berakhir setiap harinya setelah seluruh peserta melaksanakan salat duhur berjamaah dan kultum. Kultum setiap hari selama kegiatan pesantren ramadan berlansung, disampaikan oleh guru-guru yang sudah terjadwal, hal ini dimaksudkan untuk menguatkan karakter peserta kegiatan terutama karakter religius, bukan hanya di bulan ramadan tapi juga pasca ramadan. Karakter ini diharapkan tidak hanya tumbuh dan mengakar di bulan ramadan, namun menjadi kebiasaan dan aktivitas keseharian peserta, sehingga dampak baiknya akan terasa semakin luas.